Langsung ke konten utama

Aku Tak Tahu


Teruntuk engkau 
Ya! yang telah tertulis untuk ku
maukah kau menungguku? 
Mungkin aku tidak mengatakan ini langsung kepadamu
Tetapi hanya lewat ini
jari jemari yang lincah menari 

Karena aku tak tahu
Bagaimana aku akan mengatakan langsung kepadamu? Siapakah dirimupun aku tak tahu. 
Bagaimana aku akan menemukan mu? Di mana kamu beradapun aku tak tahu
Bagaimana aku akan melihat senyummu? Berpapasan dengan mu akupun akan menunduk malu. 

Engkau yang ku tunggu dan sedang menunggu
Bersabarlah, mungkin saat ini kita sedang dalam perjalanan untuk sampai bertemu. 
Kapan dan di mana itu, aku tak tahu
Yang ku tahu engkau akan datang nanti
Ya nanti di waktu yang tepat


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merantaulah Kau Akan Temukan Keluarga Baru

 Mengingat kembali nasihat seorang ulama besar, beliau adalah Imam Syafi’i sebagaimana nasihat beliau adalah kebahagiaan yang akan di dapatkan oleh seorang perantau. Merantau sering kita tahu ialah keluar dari zona aman untuk menemukan hal baru di tempat yang baru pula. Merantau sendiri mungkin sahabat gaul fresh sudah faham apa makna dari merantau tersebut. Imam Syafi’i menuturkan nasihatnya tentang merantau tersebut. “Merantaulah, orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halamannya. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang” siapa yang tidak ingin berjalan dan belajar di hamparan bumi allah yang luas ini, memetik rezeki dari seluruh belahan bumi ini. Jika kita adalah salah satu dari para pencari ilmu dan rezeki allah maka pergilah dan carilah apa yang tersimpan di dalam luasnya bumi ini. Untuk para perantau teman yang di dapati di tempat rantauan adalah keluarga baru. Meski posisi keluarga tidak akan tergantikan sampai kapanpun. Tetapi untuk para perantau kaw

Remaja Cerdas, Remaja Berprestasi

Seperti kebanyakan remaja lainnya, masa remaja ialah masa di mana sedang senang-senang nya untuk mencoba berbagai hal. Semangat nya lebih naik, senang mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen untuk menemukan jawabannya. Masa remaja adalah masa di mana banyak yang menyebutnya pencarian jati diri, masa untuk mengukir sejarah di masa depan. Masa remaja ini sangan rawan dengan berbagai hal terlebih pergaulan yang hingga saat ini menduduki peringkat teratas dalam mempengaruhi tumbuh kembang seorang remaja. Remaja adalah ladang untuk kita menanamkan atau mentransferkan semangat yang luar biasa. Karna di masa remaja hampir semua remaja kita masih dalam masa percobaan dan ikut ikutan. Nah di sini tugas kita sebagai senior (oalah memang sekolah ada seniornya) ya katakanlah demikian, tugas kita membimbing para remaja ini untuk tetap di jalan yang lurus. Jalan yang bukan menjerumuskannya tetapi jalan yang mengajaknya untuk tambah keren di dunia dan akhirat. Remaja kan kalau di iming-i

Lulus, Wisuda Lalu?

Perjalanan hidup seorang manusia tentu tidak akan pernah berhenti kecuali memang takdir yang menghentikannya (read=meninggal) sebelum takdir yang menghentikanpun ada beberapa rangkaian kewajiban yang harus di lakukan, misal belajar. Untuk hal yang satu ini (belajar) tidak ada batasnya sekalipun jika seseorang telah di nyatakan lulus dari sebuah Universitas atau Perguruan Tinggi karena sejatinya kita adalah seorang pembelajar yang tidak akan di sebut selesai waktu belajarnya jika allah yang menyudahinya. Lalu, setelah lulus dan wisuda apa yang harus di lakukan? Belajar!  Yup. Belajar lagi belajar lagi. Tidak harus di dalam ruangan yang dimana ada mahasiswa dan dosen, ada diskusi, ada perdebatan, dan ada lain sebagainya. Belajarlah dari semua keadaan yang ada, dari waktu yang kita gunakan dan dari apa yang sudah kita lakukan dan bahkan yang akan kita lakukan selanjutnya. Jika seorang sarjana selalu di kaitkan dengan "Bekerja" maka jadikanlah saat bekerja itu adala