Langsung ke konten utama

Pemuda Hari Ini Pahlawan Hari Esok




"Berikan aku 10 pemuda, maka aku akan ubah dunia”
(Ir. Soekarno)

pemuda adalah tonggak keberhasilan suatu negara, pemuda juga yang akan menentukan ke mana arah negara ini selanjutnya. Peran pemuda dalam pertumbuhan sebuah negara sangat berpengaruh, hal ini juga mempengaruhi bentuk kontribusi pemuda kepada masyarakat. Pemuda saat ini ialah yang akan membangun masyarakat di sekitarnya dan kontribusi seorang pemuda dalam pembangunan negara ataupun kontribusi yang di berikannya terhadap masyarakat sangatlah penting. Karna sejatinya pemuda-pemuda yang kini belajar menuntut ilmu hingga  ke luar negeri  sekalipun ialah untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dan Berkontribusi penuh atas kemajuan masyarakat dan negara.

Mahasiswa ataupun pemuda mempunyai suatu peranan penting dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Mahasiswa yang kini juga memiliki titel seorang pemuda harus cepat tanggap dalam menghadapi keadaan negara, kita tahu bahwa pemuda ataupun mahasiswa masih memiliki gelora yang menggebu-gebu namun semangat yang membakar itu hanya akan sia-sia jika tidak di luruskan kepada hal yang dapat mengubah nasib negara ataupun masyarakat kita. Tanggungan kita sebagai mahasiswa juga sekaligus pemuda sangat dan amatlah berat. Masa depan bangsa ada di tangan kita. Masa depan negara hancur, berjaya, sejahtera, semua ada di tangan kita mahasiswa ataupun pemuda.

Pemuda dapat mengubah sistem tatanan suatu negara, bahkan kumpulan pemuda yang berstatus mahasiswa yang di motori oleh fahmi hamzah tahun 1998 silam dapat menurunkan jabatan seorang petinggi dalam sebuah negara. Kita flash back beberapa tahun silam saat era pemerintahan soeharto yang di turunkan paksa oleh massa mahasiswa karna dalam masa pemerintahan nya di anggap merugikan bangsa indonesia, di sanalah peran penting dan kontribusi kita untuk negara yang akan di rasakan beberapa tahun yang akan datang. Pemuda dan mahasiswa sangat di tunggu uluran tangan untuk sebuah perubahan karna kita adalah agent of change. Kontribusi kita kepada masyarakat adalah memperbaiki kehidupan lebih baik dari saat ini. Kita perbaiki semua tatanan negara kita, kita perbaiki semua hal yang sangat mengiris dan bahkan menyedihkan. Kita adalah pendobrak kemenangan itu, namun lagi dan lagi bila hal itu tidak di tanam dalam diri seorang mahasiswa dan pemuda, bagaimana mungkin negara ini akan dapat di perbaiki ? Kita sebagai pemuda dan juga sebagai mahasiswa adalah penentu nasib masyarakat banyak dan memiliki kewajiabn untuk menjadi mahasiswa dan pemuda yang pintar, Namun juga BUKAN hanya PINTAR berargument tetapi pintar hati,nurani dan juga pintar secara kognitif.

Dalam menanggapi peranan mahasiswa dalam menanggulangi kondisi Republik Indonesia, sebenarnya banyak sekali peran yang dapat dilakukan. Mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa, baik sebagai pelopor, penggerak bahkan sebagai pengambil keputusan. Mahasiswa itu mempunyai pemikiran yang kritis terhadap masalah yang ada disekitar, mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat, dan bisa juga memperjuangkan aspirasi masyarakat. Secara umum peran mahasiswa antara lain sebagai penyampai kebenaran, sebagai agen perubahan, dan yang paling utama sebagai generasi penerus bangsa.Kontribusi seorang mahasiswa ataupun pemuda mampu mengubah keadaan sekitarnya,kontribusi itu akan terasa dalam jangka panjang 4 tahun atau bahkan selamanya. Kontribusi kita sebgai pemuda dan juga sekaligus sebagai mahasiswa ialah di mulai dari hal yang terkecil “belajar di siplin” karna di negara ini sudah langka orang yang disiplin dan bertanggungjawab. Karenanya, Wahai pemuda kontribusi kita sangat di tunggu oleh masyarakat, negara bahkan dunia. Singsingkan lengan baju kita bersatu sebagai pemuda untuk memperbaiki keadaaan yang carut marut saat ini, kita sangat di tunggu karna perubahan di masa depan ada di tangan kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merantaulah Kau Akan Temukan Keluarga Baru

 Mengingat kembali nasihat seorang ulama besar, beliau adalah Imam Syafi’i sebagaimana nasihat beliau adalah kebahagiaan yang akan di dapatkan oleh seorang perantau. Merantau sering kita tahu ialah keluar dari zona aman untuk menemukan hal baru di tempat yang baru pula. Merantau sendiri mungkin sahabat gaul fresh sudah faham apa makna dari merantau tersebut. Imam Syafi’i menuturkan nasihatnya tentang merantau tersebut. “Merantaulah, orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halamannya. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang” siapa yang tidak ingin berjalan dan belajar di hamparan bumi allah yang luas ini, memetik rezeki dari seluruh belahan bumi ini. Jika kita adalah salah satu dari para pencari ilmu dan rezeki allah maka pergilah dan carilah apa yang tersimpan di dalam luasnya bumi ini. Untuk para perantau teman yang di dapati di tempat rantauan adalah keluarga baru. Meski posisi keluarga tidak akan tergantikan sampai kapanpun. Tetapi untuk para perantau kaw

Remaja Cerdas, Remaja Berprestasi

Seperti kebanyakan remaja lainnya, masa remaja ialah masa di mana sedang senang-senang nya untuk mencoba berbagai hal. Semangat nya lebih naik, senang mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen untuk menemukan jawabannya. Masa remaja adalah masa di mana banyak yang menyebutnya pencarian jati diri, masa untuk mengukir sejarah di masa depan. Masa remaja ini sangan rawan dengan berbagai hal terlebih pergaulan yang hingga saat ini menduduki peringkat teratas dalam mempengaruhi tumbuh kembang seorang remaja. Remaja adalah ladang untuk kita menanamkan atau mentransferkan semangat yang luar biasa. Karna di masa remaja hampir semua remaja kita masih dalam masa percobaan dan ikut ikutan. Nah di sini tugas kita sebagai senior (oalah memang sekolah ada seniornya) ya katakanlah demikian, tugas kita membimbing para remaja ini untuk tetap di jalan yang lurus. Jalan yang bukan menjerumuskannya tetapi jalan yang mengajaknya untuk tambah keren di dunia dan akhirat. Remaja kan kalau di iming-i

Lulus, Wisuda Lalu?

Perjalanan hidup seorang manusia tentu tidak akan pernah berhenti kecuali memang takdir yang menghentikannya (read=meninggal) sebelum takdir yang menghentikanpun ada beberapa rangkaian kewajiban yang harus di lakukan, misal belajar. Untuk hal yang satu ini (belajar) tidak ada batasnya sekalipun jika seseorang telah di nyatakan lulus dari sebuah Universitas atau Perguruan Tinggi karena sejatinya kita adalah seorang pembelajar yang tidak akan di sebut selesai waktu belajarnya jika allah yang menyudahinya. Lalu, setelah lulus dan wisuda apa yang harus di lakukan? Belajar!  Yup. Belajar lagi belajar lagi. Tidak harus di dalam ruangan yang dimana ada mahasiswa dan dosen, ada diskusi, ada perdebatan, dan ada lain sebagainya. Belajarlah dari semua keadaan yang ada, dari waktu yang kita gunakan dan dari apa yang sudah kita lakukan dan bahkan yang akan kita lakukan selanjutnya. Jika seorang sarjana selalu di kaitkan dengan "Bekerja" maka jadikanlah saat bekerja itu adala