Tanggal 31 Mei yang akan datang bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
tahukah kita? Indonesia adalah satu-satunya negara yang belum tanda tangani
FCTC,itu artinya Indonesia masih bebas dengan iklan, asap dan penjual rokok di
mana-mana. anak muda yang saat ini diharapkan menjadi perubah warna Indonesia
di masa yang akan dtanag adalah target dari para industri rokok untuk menjadi
penerus perokok aktif yang sekarang sudah mulai menua dan menikmati tabungan
penyakit yang di tabung akibat merokoknya. Bila Indonesia tetap seperti itu,
kapan negara ini akan mampu mensejahtrakan rakyatnya?
bila para pengidap penyakit yang mematikan
dan menular itu semakin banyak, kapan Indonesia akan menjadi negara dengan
tingkat kesehatan yang layak? jika di bandingkan dengan negara lain, Indonesia
menduduki tingkat ke 2 setelah Tiongkok dalam kasus penyakit TB. Bisa kita sadari, salah satu faktor penyebab penyakit Tubercolosis ini di sebabkan oleh
rokok.
oleh karena itu, kita perlu memperbaiki
keadaan ini. bukan hanya dari satu orang tetapi dari semua orang dan dari semua
pihak. kesehatan yang merupakan bekal hidup seseorang yang sangat penting yang
tentunya menunjang untuk kehidupan selanjutnya. seseorang yang menginginkan
hidupnya bahagia, sejahtera, dan berkah tentu kesehatan menjadi faktor utamanya
karena tanpa jiwa dan raga yang sehat seseorang tidak akan mampu melakukan
pekerjaan dengan maksimal karena terhalang dengan penyakit yang di
deritanya.
menurut kementrian kesehatan dampak buruk
akibat tembakau dan merokok pada kesehatan masyarakat Indonesia tampak jelas
pada hasil kajian Badan Litbangkes tahun 2013. kondisi tersebut telah
menunjukan terjadi kenaikan kematian prematur akibat penyakit terkait tembakau
dari 190.260 (2010) menjadi 240.618 kematian (2013), serta kenaikan
penderita penyakit akibat konsumsi tembakau dari 384.058 orang (2010) menjadi
962.403 orang (2013). Kondisi tersebut berdampak pula pada peningkatan total
kumulatif kerugian ekonomi secara makro akibat penggunaan tembakau. Jika
dinilai dengan uang, kerugian ekonomi naik dari 245,41 trilyun rupiah
(2010) menjadi 378,75 trilyun rupiah (2013).
Semakin besar tantangan negara Indonesia untuk memberikan kesejahteraan
kehidupan bagi warganya jika dalam masalah tembakau ini masih sulit untuk di
kendalikan. Oleh karena itu, saatnya kita mendapatkan kesehatan yang semestinya
karena kesehatan adalah hak semua manusia.
Menurut WHO Kesehatan adalah keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial
yang bukan semata-mata terbebas dari cacat dan penyakit. Sebab begitu kita
berhak mendapatkan kesehatan yang jelas sangat sempurna dan rokok adalah salah
satu pengundang masalah kesehatan dengan merokok fisik seseorang menjadi rapuh,
begitupun dengan mental dan sosialnya. Kini saatnya kita dukung Indonesia bebas dari
iklan dan asap rokok untuk Indonesia lebih sehat
Komentar
Posting Komentar