Ku lihat orang tua berbondong bondong ke satu
tempat, tempat di mana akan mendaftarakan anaknya untuk mengikuti lomba
mewarnai dan matematika. Sepertinya mereka bukan orang biasa jelas terlihat
dari cara mereka berbicara dan dari kendaraan yang mereka pakai sepertinya
mereka terbilang orang orang dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Putra putri
dan juga ayah bunda nya sangat antusias ikut memeriahkan acara launching salah
satu bimbel yang aku termasuk d staf di dalamnya.
Luar
biasa, moment itu sangat mengasyikan dan mungkin bagi anak anak yang duduk
berbaris di sana ini adalah hal yang biasa, terlebih tidak sulit bagi mereka
untuk mendapatkan event seperti ini lagi. Karena dunia anak memanglah seperti
itu penuh dnegan hal hal yang mengasyikan. Tidak susah juga untuk mereka dapatkan kembali
ya tinggal bilang ke orang tua hari itu
juga mungkin bisa langsung dapat.
Selama
acara berjalan aku usahakan tugasku laksanakan dengan maksimal dan sebaik
mungkin.Tetapi di sela sela acara batinku terketuk saat melihat ada satu di
antara mereka yang harus memerlukan kebutuhan khusus.
Hatiku
menjerit beruntung aku mampu menahan butiran air mata itu keluar.ya allah,,,,
kasihan sekali anak ini tetapi aku bangga saat melihatnya berusaha terus
berusaha untuk menjawab soal yang di berikan. Ya walaupun dia memang tidak
secepat dan setepat teman nya yang lain tetapi setidaknya keinginan nya untuk
mencoba tidak musnah di telan kekurangannya. Saat ku melihat jawabannya memang
jauh dari yang di harapkan saat jawaban berupa angka yang harus di tuliskan dia
tetap asyik dengan gambar mobil mobilan, orang orangan, dan gambar lainnya yang
mungkin menurut dia itulah yang harus dia lakukan saat itu. Aku tak kuasa
melihatnya, ku coba untuk membelainya dengan lembut ku usap pundaknya dan ku
coba tanya.
“adek
jawabannya sudah? Boleh kaka lihat” pintaku kepada nya. Ya dia menyodorkan
kertas yang di tulisnya. Memang seharusnya yang salah itu keluar karena sistem
lomba yang kita pake seperti acara di tv tepatnya acara “ranking 1” pintar ga
tuh hehehee. Kembali kepada adek kecil tadi, saat ku tanya dan ku belai
pundaknya.
“adek
ini gambar apa? Wah hebatt” sayangnya
aku tidak faham apa yang dia katakan saat menjawab pertanyaanku yang ku tangkap
intonasi bicara dia lebih keras dari suara yang ku keluarkan. Ya mungkin
namanya juga anak anak, dia sedikit menyentak saat menjawab pertanyaanku J
ya sudah tidak apa apa ku faham dengan keadaannya karena menurut dia itu adalah
hal yang biasa.
Ya
allah, nikmat mu yang mana yang pantas kami dustakan?
Tidaka
ada! Kami yang masih jauh dengan kata bersyukur, kami yang masih jauh dengan
ikhlas tidak pantas untuk mengingkari nikmat yang kau berikan kepada kami. Ku yakin
setiap manusia dari kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing.
Adek tadi misalnya walaupun dengan jelas terlihat adek itu membutuhkan
kebutuhan khusus tapi di dalam dirinya ada satu kelebihan yang kita tidak bisa
untuk menirunya. Sungguh allah memberikan keseimbangan bagi kita hambanya
Apakah
kita masih merasa bahwa kita adalah yang terbaik? Im a winner ! Sepertinya kita
harus melihat ke atas ada yang jauh lebih dari kita. di dunia ini bukan hanya
kita seorang saja tetapi ada dia, dia, dan dia mereka yang jauh lebih dari
kita.
Tidak
pantas untuk membanggakan diri sendiri karena tidak ada yang patut di banggakan
dari diri ini. Tidak pantas juga untuk terus meratapi kekurangan ini karena kekurangan
kita dapat di sempurnakan dan dapat di perbaiki. Tidak pantas untuk mengeluh
karena di luar sana banyak mereka yang gagal tetapi akhirnya mendapatkan
kekuatan untuk tetap berdiri dan berhasil. Saling melengkapi dan menyemangati
itulah yang leibih indah saat semuanya di lakukan sama sama untuk saling
menginagtkan dan menguatkan itulah yang lebih indah karena dapat mengisi
kekosaongan satu sama lain. Semoga aku. Kamu dan kita semua adalah satu bagian
yang tidak dapat terpisahkan. I need you and you need me J
Komentar
Posting Komentar