Langsung ke konten utama

Johannes dan Rafael


15 September 2015 adalah hari di mana aku mulai mengajar. Kegiatan yang ku cari di mulai semester satu tetapi allah tahu kapan aku harus mendapatkannya. Benar allah memberikan di waktu yang tepat bukan di saat kita hanya menginginkannya tetapi di saat kita membutuhkan. Itu artinya allah memberikan yang kita butuhkan bukan yang hanya sekedar keinginan tanpa dasar kebutuhan yang sangat di perlukan.  
Hari ini bisa di katakan hari pertama untuk berhadapan dengan murid di bimbel tempat ku mengajar sekarang. Setelah beberapa hari menunggu waktu ini akhirnya hari di mana aku harus mengajar tiba juga. Murid pertama dan untuk selanjutnya baru dua murid yang ku pegang karena 1 kelas dan 1 guru kita maksimal 3 siswa. Di daftar  murid yang ku pegang sudah maksimal, sedah 3 murid yang harus ku pegang mereka adalah Johannes, Rafael, dan Fauzan. Hari pertama Fauzan tidak masuk kelas dan tidak ada kabar juga murid yang datang ada Johannes dan Rafael. Kemanakah fauzan????

Oke, tennag saja setelah ku lihat Johannes dan Rafael sepertinya luar biasa. Walalupun kami berbeda keyakinan ku harap mereka nyaman dengan cara pembelajaranku. Waktu masuk kelas pun tiba jam 16.30 Jo dan Fael sudah ada di kelas dan itu adalah tugasku untuk membimbing ke dua siswa ini. Sebelum memulai pelajaran ku tanya terlebih dahulu kelas dan di mana mereka sekolah. Sebetulnya sudah tahu lebih awal tetapi untuk menghangatkan suasana mungkin tidak salah untuk menanyakan kembali dan itu adalah moment untuk perkenalan, ternyata Jo dan Fael satu sekolah dan satu kelas sama sama kelas 4 dan sama sama di Regina Pacis. Yang ku tahu “Regina Pacis” adalah tempat sekolah anak anak yang mungkin berbeda keyakinan dengan ku. aku senang dan aku tidak keberatan untuk menjadi teman belajar ke duanya. Karena bagiku perbedaan keyakinan bukan halangan untuk berbuat baik. Justru karena itu aku lebih belajar bagaimana menghargai satu sama lain walau kami berbeda keyakinan.

Pembelajaran pun sudah di mulai dengan perkenalan terlebih dahulu. Ke duanya memanggilku ka Ries, oke never mind ga mungkin juga kalau aku mereka panggil bunda. Hehe

Hari ini bunda Jo meminta ku untuk mengulang mata pelajaran Bahasa indonesia karena besok di sekolahnya UTS bahasa indonesia. Waw satu tantangan sendiri ini, bagaimanapun juga orang tua dari siswa berharap ujian anaknya besok lancar dan tentu hasilnya juga bagus. Lahaula dengan bismillah ku bimbing adik adik itu untuk mengulang pelajaran yang besok di UTS kan. Sepertinya waktu 1 jam tidak cukup untuk mengulangnya sampai akhirnya aku harus menambah beberapa menit untuk menyelesaikan pembahasan untuk ulangan besok.

Luar biasa, materi yang sudah lama tidak ku buka buka dan sekarang dengan waktu yang sangat mendadak harus mencoba mengingat kembali seperti apa dan harus bagaimana. Sebisa mungkin aku tanamkan keyakinan dan tidak ingin mengecewakan dua adik ini. Beruntung fauzan tidak masuk karena kalau fauzan masuk kasian dia mau belajar apa karena hari itu aku fokus mengulang pembahasan pelajaran Jo dan Fael.

Materi demi meteri sudah selesai, dan sekarang bimbing adik adik ini untuk mengerjakan tugas nya. Oalahhh ternyata materi anak SD sekarang jauh beda dengan SD 9 tahun yang lalu. Hehe #ternyata sudah 9 tahun lepas dari sekolah dasar

Next,materipun selesai dan adzan sudah terdengar di mesjid samping. Waktu ku untuk sholat dan waktu nya Jo dan fael untuk pulang. Di luar sana bundanya Jo setia menunggu anaknya samapai keluar kelas.
Jadi anak cerdas ya adik adik semua Johannes, Rafeal,Fauzan dan semuanya . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merantaulah Kau Akan Temukan Keluarga Baru

 Mengingat kembali nasihat seorang ulama besar, beliau adalah Imam Syafi’i sebagaimana nasihat beliau adalah kebahagiaan yang akan di dapatkan oleh seorang perantau. Merantau sering kita tahu ialah keluar dari zona aman untuk menemukan hal baru di tempat yang baru pula. Merantau sendiri mungkin sahabat gaul fresh sudah faham apa makna dari merantau tersebut. Imam Syafi’i menuturkan nasihatnya tentang merantau tersebut. “Merantaulah, orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halamannya. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang” siapa yang tidak ingin berjalan dan belajar di hamparan bumi allah yang luas ini, memetik rezeki dari seluruh belahan bumi ini. Jika kita adalah salah satu dari para pencari ilmu dan rezeki allah maka pergilah dan carilah apa yang tersimpan di dalam luasnya bumi ini. Untuk para perantau teman yang di dapati di tempat rantauan adalah keluarga baru. Meski posisi keluarga tidak akan tergantikan sampai kapanpun. Tetapi untuk para perantau kaw

Remaja Cerdas, Remaja Berprestasi

Seperti kebanyakan remaja lainnya, masa remaja ialah masa di mana sedang senang-senang nya untuk mencoba berbagai hal. Semangat nya lebih naik, senang mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen untuk menemukan jawabannya. Masa remaja adalah masa di mana banyak yang menyebutnya pencarian jati diri, masa untuk mengukir sejarah di masa depan. Masa remaja ini sangan rawan dengan berbagai hal terlebih pergaulan yang hingga saat ini menduduki peringkat teratas dalam mempengaruhi tumbuh kembang seorang remaja. Remaja adalah ladang untuk kita menanamkan atau mentransferkan semangat yang luar biasa. Karna di masa remaja hampir semua remaja kita masih dalam masa percobaan dan ikut ikutan. Nah di sini tugas kita sebagai senior (oalah memang sekolah ada seniornya) ya katakanlah demikian, tugas kita membimbing para remaja ini untuk tetap di jalan yang lurus. Jalan yang bukan menjerumuskannya tetapi jalan yang mengajaknya untuk tambah keren di dunia dan akhirat. Remaja kan kalau di iming-i

Tersenyumlah, Engkau Akan Bahagia

senyum via www.psychoshare.com Tersenyumlah, engkau akan bahagia Wajah indah ini akan lebih indah dan enak di pandang bila selalu di hiasi dengan senyum, senyum adalah aktifitas yang sangat mudah untuk di lakukan tetapi tetap saja ada beberapa yang sulit untuk tersenyum padahal tersenyum hanya cukup menarik samping bibir, sama sekali tidak sulit. Senyumlah dengan ringan karena senyum termasuk ke dalam sodakoh yang sangat mudah kita lakukan. Tidak hanya itu dengan tersenyum dapat memecah kesunyian kita dengan orang lain, dapat memulai komunikasi kita dengan lawan bicara. Mungkin sahabat pernah merasakan Bagaimana saat orang lain yang menjadi lawan bicara kita sangat hangat penerimaannya, bibir yang di baluti dengan senyuman, bahasa yang ramah, dan sungguh menenangkan . berbeda dengan penerimaan yang sebaliknya, apa yang terjadi? Kita ingin segera cepat cepat keluar dan pergi meninggalkannya ada ketidaknyamanan saat di perlakukan seperti itu. obrolan yang seharusnya santai beru