Gadis
kecil itu kini duduk di bangku kelas lima SD, gadis mungil,cantik nan cerdas
ini jauh lebih berbeda dari kawan yang sebaya dengan nya. Dulu ia membayangkan
bahwa masa kecilnya akan penuh warna, kebahagiaan, kedamaian, dan cinta penuh
dari umi dan abinya.namun, keinginan itu kini sirna keluarga kecil yang dulu di
mimpikannya kini entah berada di mana. Gadis kecil itu sangat meratapi apa yang
kini terjadi di depan matanya umi dan
abinya berpisah dengan alasan yang ia tidak tahu. Gadis kecil itu tetap riang
sebagaimana anak anak lainnya tetapi.... tetapi di balik senyum nya, di balik
keceriaan nya tersimpan luka yang sangat dalam.
Gadis
kecil itu tidak memimpikan akan seperti ini akhir dari cerita keluarga
kecilnya,masih banyak cita citanya kelak yang belum tercapai yang dulu ia
ceritakan kepada umi dan abinya.
“Umi
abi nanti nanda mau sekolah ke sana ya, nda mau jadi guru kaya bibi”.. mungkin salah satu mimpi gadis kecil itu di
depan umi dan abinya, ia hanya ingin menjadi seorang guru cita cita yang di ucapkan di depan ke dua insan itu.
Keadaan
sekarang jauh terbalik dari apa yang di inginkannya, ia di paksa untuk berpikir
dewasa di saat keadaan yang menghimpitnya. Satu kalimat yang terlontar dari
gadis kecil itu
“kenapa
harus nda sih yang kaya gini “
allah,
gadis kecil itu sangat faham dengan apa yang terjadi dengan nya. kalimat yang
sungguh di luar dugaan akankah gadis kecil yang lain pun mengucapkan hal yang
sama ? keadaan yang memaksakan nya untuk seperti itu, kehidupan yang serba
membahagiakan tidak lagi ada untuk nya,
tekanan dari sana dan sini datang silih berganti.
Gadis
kecil itu hanya bisa menangis saat memahami keadaan yang sebenarnya, gadis kecil
itu terpaksa bisa tersenyum di hadapan banyak orang dan memberitahu bahwa
dirinya baik baik saja. Tetapi luka itu, mimpi itu, kehidupan itu, dan banyak
yang dulu ia habiskan dengan keluarga kecilnya yang tidak bisa ia lupakan. Masa
kecilnya tidak semulus anak anak yang lain ia harus di hantam dengan beratnya
cobaan,Kekuatan itu yang ku pelajari dari gadis kecil
mungil nan dewasa
“nanda
sayang allah lebih sayang kepadamu,karna nya allah memberikan umi dan abi lebih
dari satu.Teman nanda tidak ada kan yang punya umi dan abi 2 itu artinya nanda
akan banyak di sayang dari dua umi dan dua abi.”
Aku tak kuasa saat mendengar kata kata itu
terlontar dari salah satu keluarganya. Dengan mengelus dada ku berpikir akankah
ku sekuat gadis kecil ini ??? saat menghadapi cobaaan nanti, akankah aku akan
segembira gadis kecil ini, akankah dan akankah pertanyaan itu yang terselip di
dalam pikiran ini. Aku tahu gadis kecil itu mulai rapuh namun dengan
kekuatannya ia mampu untuk berdiri kembali, banyak keinginan nya yang harus ia kubur yang
dulu ia ukir mimpi bersama abi dan uminya namun sekarang mimpi itu ia ikhlaskan
untuk tidak memintanya lagi.
Gadis
kecilku,, allah sayang kepada mu di saat
usia mu yang teramat dini allah memeberikan hadiah indah untukmu walau
sebelumnya kau rasa ini sangat pahit. Tetapi engkau belajar lebih dulu arti
sebuah keikhlasan, arti sebuah ketegaran dan arti dari sebuah ketidak
abadian. Semoga allah selalu menjagamua
menjaga ketegaran mua, kekuatan mu dna selalu menjadikan mu mujahidah yang di
nanti oleh semua orang. Engkau adalah permata hati kami.
Gadis
kecilku,,, semua keinginan kita terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang
harus di hadapi saat itulah kita belajar untuk mengikhlaskan menerima semuanya.
Komentar
Posting Komentar